Jangan Lelah Mengejar, Jika Jiwa Perlu Istirahat
Monolog Jiwa – #JMBELOG
Ada orang, penting dalam hidup kita. Namun kepentingannya tidak selalu sama dengan kepeduliannya. Kadang-kadang, kita berdiri lama di hadapan pintu yang tak pernah dibuka, berharap ada tangan dari dalam yang memulas tombol dan menyambut kita pulang.
Kita mencari —
hingga nafas jadi pendek,
hingga doa jadi pecah,
hingga hati lupa jalannya sendiri.
Benar, berhenti itu susah. Namun tidak semua yang susah perlu kita pikul sepanjang hayat. Ada yang perlu diletak perlahan, agar tangan kita kembali lapang untuk memegang diri sendiri.
Melepaskan bukan tanda cinta itu palsu; ia tanda kita mula berlaku jujur pada jiwa. Kita tidak lagi mengejar bayang untuk merasa ada; kita memilih tenang untuk benar-benar ada.
Jika mereka peduli, mereka akan hadir tanpa perlu dicari.
Jika mereka tidak, biarlah doa yang menghantar kita pergi,
dengan hati yang tetap lembut, dan langkah yang kembali ringan.
Istirahatlah, wahai jiwa. Di antara bising yang tak memanggil nama kita, diam adalah tempat kita pulang. Di situ, Tuhan mengajar — bahawa cukup itu bukan ketika semua orang memilih kita, tetapi ketika kita memilih untuk tidak menyakiti diri sendiri lagi.
Dan bila sudah lega, kita akan sedar — cinta tidak pernah meminta kita kehilangan diri; cinta sebenar selalu menuntun kita pulang kepada-Nya.
2 Ulasan
salams hari selasa,kakmieja bw
BalasPadamSalam singah, kata-kata madah buat diri melekat membaca hingga habis..Sungguh indah kata bicaranya
BalasPadam