Seorang suami bodoh yang telah mengasuh seorang anak selama tiga tahun diajak ke sebuah jamuan oleh istrinya untuk kali pertama. Pria terkaya di kota itu gemetaran karena ketakutan.
.....................................................................................
Villa Zimmer terletak di Niumhi. Tampak gemerlap cahaya di villa itu.
Malam itu adalah pesta ulang tahun Kakek Zimmer, dan dipenuhi oleh banyak tamu.
Semua anak dan cucunya memberi kado dan mengucapkan “Kami berdoa semoga Kakek Zimmer selalu diberkati, panjang umur, dan sehat selalu.”
Kakek Zimmer tersipu malu di kursinya. Dia menjawab, “Baik. Kepada anak dan cucuku yang sangat patuh. Aku sangat senang hari ini, jadi, aku akan mengabulkan satu permohonan! Katakan apa yang kau mau.”
“Kakek, aku ingin apartemen dekat pantai. Tidak mahal kok dan itu hanya satu juta dollar lebih sedikit...”
“Kakek, aku ingin tas Chanel yang edisi terbatas...”
“Kakek, aku ingin mobil sport BMW...”
“Kakek, aku ingin jam Rolex...”
“...”
“Baiklah. Aku akan kabulkan semua permohonan kalian!” Janji Kakek Zimmer. Melihat ekspresi di wajah mereka, Kakek Zimmer juga sangat bahagia. Dia merasa bersyukur dan puas.
Saat itu, menantunya—Harvey Rock, tiba-tiba maju dan berkata, “Kakek, maukah kau membelikanku skuter agar memudahkanku membeli sayur...”
Sontak, semua anggota keluarga Zimmer yang ada di ruangan kaget. Hampir semuanya tertegun tak percaya melihat Harvey.
Apa si menantu ini gila? Apa maksudnya? Bagaimana bisa seorang menantu, bukan anggota keluarga Zimmer meminta sesuatu?
Dan lagi, dia bahkan tidak menyiapkan kado untuk Kakek Zimmer di pesta itu. Bagaimana bisa dia tidak tahu malu meminta sesuatu dari Kakek Zimmer? Dia bahkan meminta skuter. Apa dia sengaja ingin mempermalukan Kakek Zimmer?
Tiga tahun lalu, mereka tidak tahu dimana Nenek Zimmer bertemu dengan lelaki bernama Harvey. Dia memaksa cucu tertuanya untuk menikahi Harvey. Saat itu, Harvey sangat miskin dan tidak berbeda jauh dengan gelandangan.
Namun, di hari pernikahannya, Nenek Zimmer meninggal dunia. Semenjak itu, semua anggota keluarga inti Zimmer merendahkannya. Tiga tahun terakhir, Harvey bekerja serabutan untuk keluarga Zimmer. Ia harus menyiapkan air untuk cuci kaki mereka, dia pula yang memasak untuk keluarga itu.
Sekarang, dia menyuarakan permohonannya soal skuter. Tentu saja itu adalah permintaan yang mustahil.
Skuter di rumah itu telah dicuri oleh seseorang ketika Harvey pergi membeli sayur di hari sebelumnya. Ia sangat miskin dan tidak memiliki uang. Jadi, dia hanya bisa ikut menyuarakan permohonannya saat ini.
Saat Kakek Zimmer sedang bahagia, Harvey menduga permintaannya akan dikabulkan.
Kakek Zimmer yang terlihat bahagia sebelumnya seketika berubah muram.
Kakek melempar gelas di tangannya dan semua hancur berantakan di lantai. Lalu membentak marah, “Kau datang ke pestaku untuk merayakan ulang tahunku?! Atau hanya untuk menghancurkan suasana di depan keluarga?!”
Istri Harvey, Mandy Zimmer langsung menghampiri sang kakek dan menjelaskan, “Kakek, Harvey khilaf. Hari ini adalah hari bahagiamu. Jangan marah karena dia.”
Lalu dia memisahkan Harvey ke samping.
Saat itu juga, sepupu Mandy, Quinn Zimmer mencibir, “Mandy, lihat suamimu yang tak berguna itu! Kita ini sedang apa? Ini pesta ulang tahun kakek kita yang ke tujuh puluh. Dia datang dengan tangan kosong. Beraninya dia meminta sesuatu dari kakek? Sejak kapan dia jadi selancang ini?”
“Benar! Dia tak punya adat. Bisa-bisanya dia meminta sesuatu? Tidakkah dia melihat begitu banyak tamu yang datang hari ini? Sangat memalukan!” itu adalah sahutan dari cucu kesayangan Kakek Zimmer—Zack Zimmer. Dia selalu membenci Mandy. Sekarang dia punya kesempatan menghinanya.
“Dasar tidak berguna! Punya hak apa dia untuk tinggal di keluarga kita?!”
“Ya! Dia membuat malu kita!”
“Aku tahu sekarang. Dia memang bertujuan untuk mengganggu kita! Dia mau menghancurkan suasana bahagia kakek hari ini!”
“Orang tidak berguna! Ada banyak pelayan di rumah ini. Apa kita memang membutuhkanmu untuk pergi membeli sayur saja?”
“Kau bahkan tak perlu bekerja keras untuk itu. Tak tahu malu! Kau pikir kau penting di keluarga ini?”
“Pergi sekarang juga! Atau aku akan menghajarmu jika masih mempermalukan kita!”
“...”
Mendengar hinaan dan tuduhan dari anggota keluarga Zimmer, Harvey hanya bisa menunduk.
Tiga tahun lalu, Harvey bisa saja mati mengenaskan bila Nenek Zimmer tidak menolongnya. Itu juga sebab dari bungkamnya Harvey dan mau melakukan tugas rumah tangga selama tiga tahun ini.
“Kakek, manajer York Enterprise—Don Xander telah tiba untuk mengucapkan selamat padamu!” Seseorang memberi tahu di pintu.
Kemudian, seorang lelaki tinggi dan tampan memasuki ruangan dengan senyum.
York Enterprise adalah bisnis keluarga milik keluarga York di South Light, mereka adalah keluarga berpengaruh dan termasyhur.
Selain itu, Don adalah salah satu dari manajer proyek yang bekerja di York Enterprise. Dia terlahir dari keluarga yang mapan, dan memiliki andil penting, berharga di perusahaan. Banyak keluarga di Niumhi yang ingin dekat dengannya, tetapi, mereka tidak memiliki kesempatan yang tepat. Sungguh mengesankan dia datang memberi selamat kepada Kakek Zimmer di hari ulang tahunnya.
“Kakek Zimmer, kado ini untukmu!” ucap Don dan tersenyum.
Ketika sang kakek membuka kado darinya, orang-orang terpukau.
Terdapat cek sejumlah delapan ratus delapan puluh ribu dolar.
Di Niumhi, jumlah itu biasa dipakai untuk lamaran pernikahan.
“Kakek Zimmer, aku datang hari ini untuk melamar. Aku sangat mengagumi Mandy sejak lama. Aku harap dia bisa menerima lamaranku dan menikah denganku!”
Semua orang terkesima.
Seketika saat itu, semua orang kaget
Mandy adalah istri dari Harvey. Kenapa Don tidak peduli soal itu? Dia sama sekali tidak menghargai Harvey.
Tapi, jika ditimbang-timbang, Harvey hanyalah menantu tidak berguna yang diadopsi. Kenapa Don harus menghormatinya? Don bahkan tidak takut jika itu menyinggung Harvey.
“Aku tahu bahwa ajakanku terlalu mendadak, tapi, aku tidak bisa lagi melihat Mandy hidup bersama lelaki tidak berguna. Kakek Zimmer, aku berharap kau bisa mempertimbangkan tawaranku dengan baik.” Don berkata dan tersenyum. Lalu dia berbalik dan menatap Mandy, tersenyum dan berlalu.
Segera setelah itu, Don memandang Harvey sekilas. Dia sama sekali tidak menganggapnya ada.
Setelah Don pergi, semua orang langsung berdiskusi hangat.
“Tuan Xander adalah manajer departemen di York Enterprise. Dia punya jabatan besar. Aku pernah dengar bahwa keputusan yang dia buat sangatlah menentukan nasib perusahaan kecil, membuatnya hancur atau sukses!”
“Jika mereka menikah, keluarga kita juga akan sangat diuntungkan dari situ.”
Adik Mandy, Xynthia Zimmer tiba-tiba maju dan berkata, “Harvey, bukankah kau mau skuter? Jika kau setuju menceraikan kakakku, besok aku akan membelikanmu skuter! Bagaimana?”
“Bagus! Ide Xynthia sangat bagus!”
“Bukankah lelaki tak berguna ini ingin skuter? Kami akan berikan padanya! Buat dia setuju untuk bercerai!”
Kakek Zimmer menatap Harvey penuh harap, “Harvey, jika kau mau menceraikan Mandy, aku pastikan kau tidak hanya mendapat skuter, lebih dari itu, bagaimana dengan satu juta dolar?”
Awalnya, Harvey hanya menunduk. Tetapi saat ini, dia menatap Mandy yang berada di sampingnya, menggelengkan kepalanya dan berkata, “Kakek, aku tidak akan pernah menceraikan Mandy.”
Wajah Kakek Zimmer berubah menjadi geram. Dia menunjuk Harvey dan mengusirnya dengan penuh amarah, “Beraninya kau menolak tawaran bagus dariku! Pergi kau! Pergi sekarang juga! Aku tidak mau ada orang menyedihkan di pesta ulang tahunku!”
Harvey terkejut. Dia sangat kaget melihat Kakek Zimmer sebegitu jahatnya, meremehkan perasaannya. Saat itu, dia hanya menggelengkan kepala karena heran dan pergi.
“Harvey…” Mandy ragu. Dia bingung apa dia harus mengejar Harvey atau tidak.
Melihat keraguan itu, sang kakek berkata dengan dingin, “Mandy, jika kau pergi dengannya sekarang, aku akan membuangmu dari keluarga ini, aku tidak akan menganggapmu cucuku lagi!”
Mandy lalu berhenti mengejar. Dia tidak menyangka kakeknya akan bertindak sekejam itu padanya.
Harvey lalu berkata, “Tinggallah, jangan pedulikan aku.”
Sebelum Mandy berucap, Harvey berbalik dan pergi.
Zack tertawa terbahak-bahak. “Iparku sayang, kau mau pulang dengan apa? Jangan bilang kau mau pulang dengan berjalan kaki. Kemarilah, aku ada satu dolar. Biarkan aku berbaik hati dan memberikannya agar kau bisa bayar ongkos bus. Jangan malu-malu, ambillah!”
Lalu dia mengeluarkan selembar satu dolar dan melemparnya ke Harvey.
Seluruh anggota keluarga Zimmer tertawa menghinanya.
Harvey menggertakkan giginya, tetapi dia hanya terdiam, setelah itu dia benar-benar meninggalkan Villa Zimmer.
Pada saat itu, tiba-tiba teleponnya berdering.
Dia mengeluarkan telepon tuanya dan melihat layar. Nomor yang memanggilnya berakhiran enam digit angka delapan.
Harvey memelas dan melihat pesannya sepintas.
“Pak, York Enterprise sedang dalam kesulitan. Tolong pulang ke rumah untuk menanganinya.”
Bab 2
”Ada pesan dari Keluarga York.” Harvey bersedih sebentar.
Keluarga York sangat berpengaruh di South Light. Awalnya, Harvey telah menjadi penerus resmi.
Tetapi, tiga tahun lalu, keluarganya menuduhnya dan menyangka dia menggelapkan uang dana perusahaan. Karena itu, identitasnya sebagai penerus dihapuskan.
Seluruh anggota keluarga York sependapat dan Harvey telah dikeluarkan dari keluarga secepatnya.
Ketika dia meninggalkan keluarga York tiga tahun lalu, dia tidak memiliki uang sama sekali. Tamparan itu sangat membuatnya trauma, dan dia sakit parah saat itu, untungnya, Nenek Zimmer sangat baik mengajaknya tinggal bersama keluarga Zimmer. Dia bahkan menjadikannya cucu menantunya, jadi dia tidak perlu meninggal tragis di jalan.
Namun, walaupun dia menikah dengan Mandy setelah tiga tahun, pernikahan mereka hanya status, tidak berjalan baik di kenyataan.
Jika keluarga Zimmer tidak mempertahankan reputasi, Harvey tidak akan tidur di ruang kerja.
Sudah tiga tahun penuh. Harvey mengira dia akan terbiasa dengan kehidupan itu. Faktanya, dia tidak lebih dari menantu yang dipungut keluarga Zimmer.
Ada hal lain lagi yang membuat Harvey merasakan luka yang mengerikan. Walaupun Mandy selalu bicara tegas dan terus terang padanya. Dia terlalu cantik dan spesial. Setelah tiga tahun bersamanya, Harvey sadar dia cinta mati pada Mandy.
Saat dia sedang memikirkannya, ada pesan datang di teleponnya.
“Pak, aku mohon padamu. Tolong kami! Bukankah kau membeli saham tambang emas tiga tahun lalu? Akhir-akhir ini, seseorang telah memperhatikan adanya pergerakan meningkatnya jumlah emas di saham tersebut. Sekarang, harga saham itu meningkat drastis!”
“Sekarang, dana perusahaan telah dipotong dan kami membutuhkan pertolonganmu segera. Jika tidak, keluarga ini akan hancur!”
Harvey sangat bingung.
Dia termenung. Selama ini, dia memang menaruh investasi jutaan dolar di tambang emas. Itu juga yang menjadi sebab dia dituduh menyelundupkan dana perusahaan dan diusir dari keluarga.
Belum juga tiga tahun, dan mereka mengetahui bahwa tambang emas tersebut telah dimuat oleh banyak jumlah emas dan bahkan jumlahnya mampu menaikkan harga sahamnya.
Selanjutnya, Harvey segera mengambil kartu bank hitam.
Kartu tersebut telah diabaikan selama ini. Kartu itu adalah kartu yang menandakan keistimewaan status seseorang di seluruh dunia. Telah diketahui bahwa siapapun yang memiliki kartu itu, akan mendapatkan apapun yang mereka inginkan dimanapun mereka berada.
Kemudian dia segera menelepon layanan pelanggan 24 jam. Dia mendengar suara wanita yang manis menjawab teleponnya. “Tuan York, apa kabar? Apa ada yang bisa kami bantu?”
“Tolong bantu aku mengecek saldo di rekeningku.”
“Baik, dengan senang hati. Harap tunggu sebentar, Pak” ucapnya sopan. Kemudian, suaranya muncul dengan nada kaget dan grogi. “Pak York... saldo anda meningkat banyak sekali dan dikarenakan akun anda telah terkunci lama demi keamanan, saya tidak ada wewenang untuk mengeceknya. Saya akan mengajukannya segera. Boleh saya telepon anda kembali nanti?”
“Iya tentu.” Harvey menutup teleponnya.
‘Jumlah uangnya sangat banyak yang membuat akun ini terkunci demi keamanan.’
Dia tertawa lantang. Siapa sangka, dia hanya iseng mengambil sepuluh juta dolar dan menginvestasikannya tanpa ada harapan apapun. Dia tidak pernah menyangka investasi itu bisa mengagetkannya seperti ini. Harvey bahkan tidak mengetahui seberapa banyak uang yang dia miliki.
***
Harvey pulang dengan santai. Ketika dia sampai rumah, Mandy telah sampai terlebih dahulu.
Di sisi lain, ada dua orang wanita di ruang tamu. Dari kejauhan, dia bisa melihat satu dari mereka berperangai menawan dan seksi, yang satunya sangat imut dan manis. Selanjutnya, Mandy yang sangat cantik dan spesial.
Mereka adalah dua sahabat Mandy. Si wanita seksi tadi bernama Cecilia Zachary dan yang imut bernama Angel Quinn.
Mereka bertiga tidak menggubris Harvey yang memasuki ruang tamu itu.
Angel yang sedang duduk di samping hanya menghela nafas. Lalu dia berkata, “Mandy, mari bicarakan hal serius. Aku mendengar bahwa perusahaanmu memiliki masalah?”
Mandy mengusap dahinya. Lalu menjawab, “Ya. Beberapa hari lalu, perusahaanku menghadapi masalah pendanaan. Sekarang kami sedang butuh lima juta dolar. Jika aku tidak segera mendapatkannya, aku khawatir sepertinya perusahaanku...”
Angel menghela nafasnya dan berkata, “Tapi Mandy, tidaklah mudah mendapatkan uang sebesar lima juta dolar di waktu yang singkat.”
Si wanita seksi—Cecilia yang sedang duduk di sampingnya mengangguk.
Mandy melihat reaksi mereka dan dia menyadari tidak ada pertolongan untuknya, lalu dia terdiam malu. Lalu dia melihat Harvey berdiri di sana, dia tidak dapat mengelak untuk menatapnya. Dia menegur, “Harvey, sejak kapan kau punya hak untuk berdiri di sana dan menguping percakapan yang seserius ini? Pergilah dan cuci baju! Dan ingat, cuci dengan tangan dan air hangat. Jika ada baju yang luntur, aku pastikan kau akan tidur di lorong malam ini!”
Dia bergegas untuk mencuci baju lalu tetiba ada telepon berdering. Tidak disangka, itu adalah telepon dari layanan pelanggan bank kartu hitam miliknya.
Harvey menjawab telepon dan mendengar suara wanita operator tadi. “Tuan York, setelah mengecek akun anda, kami menyimpulkan bahwa seluruh harta anda ditahan di akun luar negeri. Jika kami gali lagi lebih dalam, kami mungkin menerobos privasi anda. Kami menyarankan anda untuk menelepon kami jika sedang luang. Lalu, kami akan mengirim seseorang untuk segera mengundang anda ke Kantor Pusat Niumhi, sehingga anda dapat mengecek akun anda sendiri. Apa anda setuju?”
Harvey bergumam, “Baiklah, tapi, kenapa aku harus sesulit ini hanya untuk mengecek akun luar negeriku?”
Seketika telepon ditutup setelah dia menanyakannya.
“Mandy, suamimu memang sangat lucu.” Angel tidak dapat menahan tawanya. “Dia ingin mengecek uangnya di bank di akun luar negeri. Apa dia terlalu banyak nonton acara TV? Apa dia bahkan tahu apa itu akun luar negeri?”.
Mendengar itu, Mandy tertawa juga. Lalu berkata, “Dia mungkin menguping ketika aku berbicara di telepon dengan ayah beberapa hari lalu. Apa dia mengira semua akun bank disebut akun luar negeri? Tapi aku terkadang memberinya seratus dolar untuk uang sakunya, sepertinya dia menyimpannya.”
“Mandy, kau sangat beruntung memiliki pasangan sepertinya. Dia sangat hemat!” Cecilia tersenyum. Sebenarnya, mereka merasa hal itu sangat lucu.
Saat itu, Harvey menjadi sangat cemas dan terburu-buru menuju Mandy. Dia berkata ke istrinya dengan serius, “Sayang, apa perusahaanmu membutuhkan lima juta dolar? Kenapa.. kau tidak biarkan aku menolongmu?”
Cecilia tertawa terbahak-bahak. Dia memang seksi, sehingga dia bergerak begitu luwes dan menggoda, dia terlihat enerjik dan menawan. Lalu, dia menatap Harvey dan berkata, “Harvey, apa kau bahkan tahu seberapa banyak uang lima juta dolar itu? Jangan tertukar dengan lima ratus dolarmu. Bahkan jika kau menabungnya seratus dolar dari uang sakumu, bagaimana bisa kau punya sebanyak lima juta dolar?”
Harvey mencibir, “Bagaimana jika aku bisa memilikinya?”
Cecilia mengejek, “Jika kau bisa mengambil sebanyak lima juta dolar, aku akan bersujud kepadamu dan menganggapmu sebagai ayahku!” Dia melepas tawa ejekannya.
“Benarkah begitu?” Harvey tersenyum. Kemudian dia menegaskan, “Kalau begitu ingatlah atas ucapanmu tadi. Jangan ingkari janjimu.”
Mandy mengusut dahinya di samping mereka. Lalu dia melambaikan tangannya mengusir Harvey, “Sudahlah, cukup. Pergilah dan jangan pernah ada khayalan lagi lebih dari ini. Memalukan.”
Harvey berucap lembut, “Baiklah..” Dia sama sekali tidak membela diri.
***
Malam itu, Harvey masih tidur di ruang kerja. Dia sungguh tidak percaya atas berita baik yang didengarnya tiba-tiba.
“Ini benar-benar bukan mimpi!” Harvey tidak dapat mempercayai semua yang terjadi dan menepuk-nepuk wajahnya. “Aku diharuskan ke bank besok hanya untuk mengecek seberapa banyak uang yang kumiliki.”
Dia sama sekali tidak tertidur lelap. Keesokan harinya, Harvey menancap gas sepeda listriknya di pagi buta. Dia terkejut, seseorang telah mengisi baterai sepedanya. Kemudian dia berpikir pastilah Mandy yang melakukannya untuknya. Selain Mandy, tidak ada anggota Keluarga Zimmer yang baik hati padanya.
Setelah mengatur baterainya, Harvey bersiap ke bank.
“Harvey, mau ke mana kau pagi buta begini?” Dari balkon lantai tiga, dia melihat gadis muda yang sedang mengenakan set piyama cantik. Wajahnya mirip dengan Mandy. Saat itu, sang gadis melihat Harvey tak ramah. Dia adalah Xynthia.
“Hai, dik, selamat pagi.“ sapa Harvey dengan sopan.
“Aku bukan adikmu! Bagaimana bisa kakakku menikahi lelaki tidak berguna sepertimu? Jika itu aku, aku pasti akan mencekikmu sampai mati di malam pernikahan!”
Xynthia tampak dingin. Dia dengan enaknya melempar dokumen dari atas balkon ke bawah, arah Harvey, “Kakakku lupa membawa dokumen ini untuk rapatnya. Berikan itu padanya, jika terlambat, kau tahu apa yang akan terjadi padamu!”
Tak dipungkiri, walaupun Xynthia seorang anak gadis SMA yang tak ramah, dia tetap memiliki gen baik dari keluarga Zimmer. Dia memiliki pinggul langsing dengan kaki ramping. Dia sungguh sungguh cantik menawan.
Harvey mengambil folder dokumennya yang terjatuh ke tanah. Selama menikah dengan Mandy tiga tahun ini, dia tidak pernah mengizinkan Harvey mendatanginya ke perusahaan karena takut dia mempermalukannya. Sekarang adiknya meminta dia mengirimkan dokumen. Apa ini mimpi?
“Pergilah cepat!” Melihat Harvey termenung, Xynthia sangat jengkel. Kakak ipar orang-orang lain berpenampilan tinggi dan tampan. Beberapa dari mereka bahkan sangat gagah dan berkelas. Tetapi mengapa kakak iparnya sangat culun dan tidak memiliki kelebihan? Dia bahkan tidak bisa memandangnya.
Terlebih lagi, dia tidak setuju untuk bercerai. Memangnya dia pikir, dia siapa?
Bab 3
Setengah jam kemudian, Harvey sampai di perusahaan Mandy. Ketika dia melewati pintu masuk, seorang pengawal menghentikannya dengan tongkat setrum segera. Si pengawal berkata dengan dingin, “Pergi dari sini! Kami tidak menerima pengemis di sini.”
Harvey baru saja bangun pagi itu dan tentu dia tidak sempat membersihkan diri di awal harinya. Dan lagi, dia mengenakan kaos oblong dan celana pendek yang penuh dengan luntur. Dia memang terlihat seperti pengemis dari jalanan.
Namun, Harvey sudah biasa diperlakukan seperti itu. Dia tersenyum dan berkata, “Pak, aku di sini untuk memberikan dokumen ke istriku.”
“Kau memiliki istri dengan penampilan begini?” Pengawal itu curiga, “Apa istrimu si tukang bersih-bersih—Zara atau yang di pantry—Lily?”
“Istriku adalah Mandy.” ucap Harvey.
Si pengawal terkejut. Segera dia tertawa geli, “Oh begitu. Kau menantu Zimmer itu.” Dia tidak dapat menahan tawanya.
Harvey menggeleng. Tidak pernah menyangka dia begitu terkenal.
“Sudahlah. Berikan dokumennya padaku. Nona Zimmer memintaku untuk mengambilnya darimu. Dan kau telah di sini.” ucap si pengawal.
“Tidak.” Harvey menggeleng dengan yakin dan teguh. “Adik iparku bilang ini sangat penting, jadi aku harus memberikannya sendiri pada istriku. Bisa kau minggir...”
“KAU!” pengawal itu menunjuk ke Harvey dan pasrah. ‘Apa dia sudah gila? Dia tidak tahu bahwa Keluarga Zimmer sangat tidak menyukainya? Dan lagi, dia berpakaian seperti itu. Apa dia tidak takut untuk menghancurkan citra perusahaan?’
Ketika mereka sedang berbicara satu sama lain, mereka mendengar gemuruh mesin mobil menggelegar dari belakang. Lalu terlihat sebuah BMW 5 Series berkecepatan tinggi terparkir di sebelah sepeda listrik Harvey. Mereka melihat sosok Don keluar dari mobil itu dengan membawa sebuket bunga mawar di tangannya.
“Senang bertemu dengan anda, Tuan Xander!” melihat Don, si pengawal sombong itu berubah ramah dan penuh kagum menyapa. Lalu berkata, “Tuan Xander, silahkan lewat sini. Nona Zimmer telah menantikan kedatangan anda di kantor.”
Don mengangguk. Dia berlalu tanpa memandang kehadiran Harvey di sana.
Harvey hampir saja memasuki perusahaan itu juga. Namun, si pengawal segera menghalanginya dengan tongkat listrik miliknya.
“Apa maksudmu? Kenapa kau membiarkannya masuk sedangkan aku tidak?” tanya Harvey sambil memandangi si pengawal.
Si pengawal menghela nafas dan berkata, “Harvey, kau hanyalah menantu. Bagaimana bisa kau dibandingkan dengan Tuan Xander? Begini, parfum dan mawar di tangannya sudah pasti seharga ratusan ribu dolar. Apa kau memiliki uang sebanyak itu? Dari yang kulihat, kau secepatnya akan dibuang dari status menantumu itu.”
Harvey tertegun sejenak. Kemudian dia bersedih, “Apa maksudmu?”
“Maksudku? Apa kau bodoh sampai menunjukkan dirimu di sini? Kejadian semalam sudah tersebar luas ke seluruh kota. Semua orang tahu bahwa Tuan Xander sedang mengejar cintanya, Nona-Mandy-Zimmer. Mereka adalah pasangan tampan dan cantik. Mereka memang serasi. Lihatlah dirimu! Kau sangat menyedihkan dan tidak berguna. Aku heran mengapa Nona Zimmer mau menikahimu sejak awal?” si pengawal mencacinya.
...
Sementara itu, lift di lobi terbuka. Mandy keluar dari sana dengan baju terusan bunga, nampak cantik dan menawan.
Saat itu, dia melihat Don. Ia tersenyum dan menganggukkan kepala padanya lalu berkata, “Tuan Xander, aku sudah menantikanmu.”
Don memfokuskan pandangannya, dan sepintas, ekspresi ketamakkan terlihat dari matanya. Sungguh hampir tak terlihat.
Dia menjilat bibirnya tanpa sadar dan memberikan buket bunga yang dia bawa dengan anggun. Dia tersenyum dan berkata, “Orang bilang, hadiah indah harus diberikan kepada yang pantas mendapatkannya. Mandy, kau sungguh cantik seindah bunga. Jadi, hanya kau yang pantas diberikan hadiah bunga ini.”
Mandy cemberut sedikit. Dia masih mengingat kejadian malam itu. Don melamarnya di depan orang-orang, dan sekarang seluruh kejadian itu diketahui oleh semua orang di Niumhi. Sekarang, dia bahkan tak gentar mengejarnya.
Awalnya, Mandy sangat enggan bertemu dengan Don. Tetapi perusahaannya sangat membutuhkan dana saat ini, jadi dia tidak memiliki pilihan selain meminta bantuan Don.
Mempertimbangkan hal itu, Mandy tersenyum dan berkata, “Tuan Xander, aku tersanjung. Aku mengundangmu hari ini dengan hormat karena ada kesepakatan bisnis yang ingin aku negosiasikan denganmu. Mengapa aku malah mendapat hadiah darimu?”
Don tersenyum bahagia dan berkata, “Ini bukan apa-apa. Mandy, sepertinya kau tidak mau hadiah ini dariku? Apa kau ingin lebih? Apa ini kurang untukmu? Bagaimana jika aku meminta seseorang untuk pesankan bunga impor dari Praha, apa kau mau?”
“Tidak, kau tidak perlu melakukan itu. Produksi bunga dari Praha tidak begitu baik tahun ini. Aku mendengar bahwa bunga mawar yang mereka budayakan memiliki biaya yang tinggi, seharga ribuan dolar per tangkai. Itu tidak perlu...” Mandy menggeleng, walaupun dia menyukai bunga itu, dia tidak bisa menerima bunga dengan harga yang tidak masuk akal.
“Lebih dari seribu dolar per tangkai...” Don memicingkan matanya dan mengira-ngira, ‘Betul sekali, aku tidak bisa memberinya setangkai bunga itu saja. aku sedang memegang ratusan bunga mawar saat ini. Jika aku memang mau memberinya mawar mahal itu, aku butuh sebanyak ini juga. Dengan begitu, harganya akan lebih dari dua juta dolar.’
Ketika Don berpikir soal itu, dia tidak bisa menutupi kecanggungannya walaupun dia adalah lelaki yang selalu terlihat gagah di depan orang karena kekayaannya.
Namun, di saat itu, Harvey yang sedang berdiri di luar lobi, telah berhasil melewati pengawal dan memasuki lobi tiba-tiba. Dia merebut buket yang ada di tangan Don dan melemparnya ke lantai.
“Sayang! Jangan terima apapun dari orang lain. Jika kau memang suka bunga mawar, aku akan membelikannya untukmu. Ini hanya bunga belaka!” tanpa disangka, Harvey menjadi sangat tegas. Dia mengambil tangan Mandy yang lembut nan kecil dan membawanya menuju lift.
“Harvey, lepaskan aku. Omong kosong apa lagi ini?” Mandy melepas genggaman perlahan.
Mereka sekarang berada di lobi perusahaan dan sangat ramai oleh para pegawai berlalu lalang. Tentu saja, dia tidak bisa terlihat bodoh karena dia adalah CEO di sana. Dia bersikeras ingin melepas genggaman Harvey yang begitu kuat.
“Harvey! Kembali kau!” Mulanya, Don merasa canggung. Sekarang, dia sangat murka. Sesungguhnya, dia menghabiskan ribuan dolar untuk bunga itu. Dia tentunya sangat tersulut karena bunga itu dilemparkan begitu saja ke lantai. ‘Dan yang lebih penting lagi, si pria tidak berguna itu memegang tangan sang dewiku! Aku bahkan belum memegangnya!’
“Kau menghancurkan bunga mawar pemberianku! Kau bisa menggantikannya, hah? Kau pikir kau siapa?!” Don memukul-mukul pintu lift yang sudah tertutup dan memaksa membukanya.
“Harvey! Jelaskan padaku sekarang! Atau kau harus membayarnya!”
Bab 4
”Penjelasan? Kenapa aku harus memberimu penjelasan?” ucap Harvey dingin. “Pertama, Mandy adalah istriku. Tolong jangan ganggu dia. Jika kau mau berbuat gaduh, lakukan di tempat lain!”
“Kedua, jika istriku menyukai bunga mawar, aku akan membelikan itu untuknya! Dia adalah wanita yang cantik. Kau pikir barang murah dan standar begitu cocok untuknya? Aku akan mengirimkan bunga mawar dari Praha malam ini juga!”
Don sungguh dingin. Dia sangat menikmati kekuasaannya di York Enterprise. ‘Bagaimana bisa seorang menantu seperti dia bicara seperti itu kepadaku?’
Selain itu, hal yang paling menyulutnya adalah kejadian saat Harvey melempar bunganya dan membawa Mandy ke lift. ‘Mau apa dia?’
Membayangkan itu semua, Don tiba-tiba tersenyum. Dia terlihat sangat yakin akan dirinya sendiri. “Mandy, bukankah kau membutuhkan lima juta dolar untuk dana perusahaanmu? Aku bisa membantumu soal itu.”
“Apa?” Mandy terkejut.
Don bicara dengan tenang, “Mandy, aku tahu perusahaanmu sangat membutuhkannya. Untungnya, aku punya uang sejumlah yang kau butuhkan sekarang dan itu bisa kau pakai untuk investasi. Jika kau mau makan siang denganku, uang itu akan jadi milikmu.”
“Apa kau serius?” Mandy melepas tangan Harvey tanpa sadar. Perusahaannya memang sangat butuh uang sebanyak itu.
“Aku selalu menepati janjiku.” Don terlihat percaya diri.
“Tentu.” Setelah menimbang-nimbangnya, Mandy akhirnya setuju. Jika dia tidak mengumpulkan dana itu segera, perusahaannya mungkin akan bangkrut segera.
“Mari, Mandy. Kita bicarakan proyeknya dan di mana tempat makan siang kita nanti...” ucap Don sopan.
“Sayang! Jangan pergi dengannya!” sebelum Mandy bicara, Harvey menatap Don dengan amarah. Ekspresinya sangat terlihat emosinya memuncak. “Don, aku sudah memperingatkanmu. Lebih baik kau menyingkir dari istriku!”
Don mengejek, “Apa yang bisa kau lakukan, kau hanya seorang menantu? Kenapa? Kau takut dia berselingkuh darimu?” Don senyum tipis.
“Lelaki tidak berguna. Kau pikir kau bisa mengubah takdirmu?”
“Aku...” ekspresi Harvey berubah dan ingin sekali berucap sesuatu.
Tetapi saat itu, Mandy keluar dari lift dan berkata dengan dingin, “Harvey, jangan konyol.”
“Apa aku konyol?” Harvey kaget.
“Kau tahu betapa pentingnya investasi ini untukku?” Mandy memandang Harvey kecewa. ‘Jika kau lebih mampu, aku tidak akan sampai bersikap begini.’
Dia menghela nafas dan mengikuti Don keluar lobi. Lalu dia masuk ke mobil BMW-nya.
“Sayang!” melihat Mandy yang naik ke mobil Don, dia bergegas mengejarnya. Lalu berkata, “Sayang, jangan pergi dengannya! Aku punya uang sebanyak itu! Aku akan memberikanmu lima juta dolar itu!”
“Harvey, kenapa kau tidak cari kerjaann saja? Jangan berhalusinasi disini.” Mandy menghela nafas.
“Tapi…” Harvey hampir berucap lagi.
Don segera mendekatinya dan menepuk pundaknya, “Ada apa? Kau mencari pekerjaan untuk orang tidak berguna sepertimu? Kebetulan sekali, perusahaanku butuh tukang bersih-bersih.
“Kau mau mencobanya? Kau akan dibayar sekitar dua ratus dolar setiap bulan. Aku akan membayar lima puluh dolar untuk subsidi karena demi membantu Mandy. Bagaimana?” Don sangat serius, “York Enterprise adalah perusahaan yang dimiliki Keluarga York. Tidaklah mudah untuk masuk ke perusahaan seperti York. Jangan hilangkan kesempatan emas ini. Kau harus pikirkan baik-baik!”
Harvey menepis tangan Don dari pundaknya, “Aku tidak butuh!”
“Oh! Tidak bersyukur sekali kau, Harvey!” Don menggelengkan kepalanya heran. Tak menghiraukan itu, dia segera masuk mobil BMW-nya karena jengkel akan sikap Harvey.
“Sayang, jangan pergi. Aku sungguh dapat membantumu dengan uang lima juta dolar itu!” Harvey tidak menyerah dan memandang Mandy, berharap bahwa Mandy akan berubah pikiran.
Sayangnya, Mandy mengabaikannya.
“Harvey, berhentilah berteriak. Sebaiknya berhenti berkhayal karena kau memang miskin pada kenyataannya…” Don membuka kaca dan tersenyum menghinanya.
“Kau mau bantu Mandy dengan apa? Uang? Kau tau CEO dari York Enterprise?”
“Kau… Lebih baik kau pikirkan lagi mau kemana kau meminta uang saat kau ditendang dari Keluarga Zimmer…” Don tertawa lantang.
Harvey berteriak, “Don! Jangan sombong hanya karena kau kaya!”
“Oh, maaf. Memang sungguh nikmat menjadi kaya. Aku bisa meminta istrimu masuk ke mobilku karena memang itu kemampuanku...”
“Jika aku ingin dia masuk ke mobilku, dia tidak bisa menolaknya dan harus memenuhinya.”
“Jika aku mau dia bercerai denganmu, dia juga harus bisa melakukan sesuai permintaanku.”
Don tertawa puas.
Setelah Don pergi dengan mobilnya, Harvey berdiri di depan pintu perusahaan Mandy dengan lunglai.
“Manager Proyek biasa di York Enterprise bisa membuat istriku masuk ke mobilnya. Bahkan meminta istriku untuk cerai denganku.”
“York Enterprise hanyalah perusahaan di bawah Keluarga York!!”.
Sembari bergumam, dia mengambil teleponnya dan menelepon nomor yang sama di hari sebelumnya.
“Ini aku. Aku bisa membantu York, tapi dengan dua syarat! Pertama, York Enterprise menjadi milikku mulai hari ini dan seterusnya! Kedua, bantu aku memesan bunga mawar terbaik dari Praha dan kirimkan ke Zimmer Advertising Company dengan karangan bunga yang indah yang paling disukai wanita!”
Bab 5
”Tuan, aku akan melaporkannya ke kepala segera. Kau...”
“Jangan coba-coba menawar lagi padaku. Atau aku akan hancurkan York Enterprise!”
Belum juga orang yang di telepon menjawab, Harvey telah menutup teleponnya.
...
Di area Gold Coast Villa, setiap villa memiliki desain yang signifikan dan memiliki ciri khas dari desainer interior internasional ternama. Dari tipe keramik yang dipasang hingga tipe pepohonan untuk lanskap, mereka semua dipilih dengan seksama.
Saat itu, Harvey duduk santai di sofa di balkon rumah. Di seberangnya telah duduk, kepala dari York Enterprise yang sekarang menjabat—Yonathan York. Dia adalah paman Harvey, dan dialah yang meminta supir untuk menjemput Harvey untuk mengantarnya ke villa sekarang.
Memandangi Harvey yang santai, Yonathan tersenyum dan berkata, “Harv, kita sudah beberapa tahun tidak bertemu. Kau terlihat lebih tampan dan lebih bersemangat...”
“Paman, aku tidak ada waktu untuk berbasa-basi. Langsung pada topik intinya. Katakan padaku apa yang harus kulakukan untuk membantu Keluarga York? Apa yang harus aku ambil alih di sini?” Harvey bertanya dengan tenang dan dia bahkan tidak memandang wajah pamannya.
Yonathan meledek, “Harv, kau sungguh terus terang. Kalau begitu, aku akan langsung ke intinya...” di saat itu, Yonathan terlihat sangat tidak berdaya. Dia adalah orang yang sangat berpengaruh di Niumhi. Dia dapat memberi imbas yang besar untuk seluruh kota dengan hanya melakukan sedikit keputusan. Tetapi kini, dia tidak memiliki banyak pilihan selain menjadi rendah hati dan pasrah di depan Harvey, mengingat dia akan meminta pertolongannya.
‘Keluarga kita mengikuti gaya dan investasi beberapa jumlah uang ke saham minyak. Karenanya, kita kehilangan banyak dana. Maka dana keluarga kita sekarang...”
“Jangan basa-basi! Berapa yang kau butuhkan?”
“Tidak banyak, hanya beberapa miliar dolar…”
‘Sial!’ Harvey terkejut. ‘Miliar dolar? Pergi saja sana merampok bank?!'
“Soal itu, Kepala York, aku masih ada urusan yang harus diselesaikan. Aku harus pergi…” Harvey berdiri segera dan ingin beranjak pergi.
“Harv!” Yonathan menjadi sangat gelisah. Dia berkata segera, “Kita memang membutuhkan uang sebanyak itu. Jika kita tidak memilikinya segera, dana kita akan dihapuskan, dan perusahaan besar kita akan hancur. Di samping itu, aku bisa memenuhi syaratmu!”
Harvey memandang Yonathan dalam-dalam dengan iba, “Aku mengerti ketulusanmu. Tapi, masalahnya, dari mana aku punya uang sebanyak itu, paman?”
“Harv, apa kau benar-benar mau melihat perusahaan keluarga ini hancur? Kau memiliki sekiranya triliunan di akun luar negerimu. Kau bisa membantu York hanya dengan memberi sedikit uang dari sana!” Yonathan menjadi sangat gugup dan matanya memerah, “Jangan lupakan asalmu!”
Awalnya, Harvey tersenyum. Ketika dia mendengar itu, wajahnya berubah murka, “Paman, seingatku, aku tidak akan bisa menjadi penerus York saat itu....”
“Ada ratusan dari kita di York. Dulu kau mengintrogasiku, mengutukku berapi-api. Aku sangat berkontribusi saat itu di keluarga, tapi aku malah di tendang keluar seolah aku hanya orang rendahan. Sekarang kau memintaku untuk ingat dari mana asalku? Kau tidak pikir itu konyol?
“Mengapa kau tidak berpikir bahwa aku adalah orang yang mengumpulkan semua dana di keluarga selama ini, bekerja susah payah banting tulang demi keluarga ini? Kau menikmati uang hasil kerjaku dan membuangku pada akhirnya.”
“Aku menjadi menantu dari keluarga lain beberapa tahun ini. Hidupku menjadi sangat menderita. Kau bahkan tidak mengunjungiku atau bahkan memberiku pertolongan.
“Jika kau tidak mengalami krisis, apa kau sekarang akan mengingat penerus sebelumnya?”
Harvey berkata sangat lantang dan jelas.
Yonathan tertegun. Dia berkata, “Harv, kami salah. Tolong biarkan kami meminta maaf padamu. Kami mohon ampunanmu dengan tulus… Tapi kami membutuhkan pertolonganmu menghadapi krisis ini dahulu. Mulai dari sekarang, kau akan menjadi CEO York Enterprise!”
Walaupun York Enterprise adalah perusahaan yang tidak begitu besar dahulu, tetapi sangat berpotensi. Terfokus pada investor keluarga. Dan lagi, York memiliki banyak keuntungan saham dari seluruh perusahaan di Niumhi, termasuk banyak dari daftar produk baru dan rencana-rencana yang sedang dirancang.
Untuk sementara waktu, saat itu, perusahaan York dipimpin oleh anak perempuan Yonathan—Belle York. Dia adalah sepupu Harvey. Tak disangka, Yonathan mau memberikan jabatan itu kepada Harvey.
“Baik, setuju.” Harvey menimbang-nimbang beberapa saat. Awalnya dia enggan menggubris York. Namun dia tetap mengingat jelas apa yang telah terjadi padanya pagi ini. Jika dia tidak mengambil perusahaannya, dia bisa saja dengan mudah dicemooh dan dirundung oleh semua orang.
“Jangan khawatir. Aku akan menyelesaikannya. Kau hanya perlu datang ke kantor dan tanda tangan dokumen besok. Selain itu, aku akan mengurus bunga mawar dari Praha juga...” Yonathan sangat lega. Jika Harvey tidak setuju menolongnya, York sungguh akan menderita walaupun tidak sampai bangkrut.
Harvey tidak bisa mengabaikan itu. Jika dia tidak bisa menyelesaikan permasalahan kecil seperti ini, dia tidak akan bertahan di bidang bisnis yang akan dia hadapi selanjutnya.
“Omong-omong, berikan aku jas itu.” Harvey beranjak keluar, tetapi dia melihat jas baru dari sofa duduknya dan matanya berbinar-binar.
Dia berencana untuk menghadiri pesta reuni kuliahnya malam ini dan dia tidak punya ide baju apa yang ingin dia kenakan karena tidak memiliki baju bagus. Terlalu malam untuk membeli yang baru, jadi dia melihat jas Yonathan dan meminjamnya.
“Ah ini, ambillah jika kau suka, hanya sebuah kado dari Armani, masih ada label harganya.” Yonathan mengangguk. Walaupun jas itu mahal, tetapi tidak seberapa dibanding dengan miliaran dolar miliknya. Bagaimana mungkin kepala York peduli soal itu?
Harvey tidak berpikir banyak soal itu. Dia segera mengganti bajunya di ruang ganti. Lalu dia melihat sepatu usangnya dan beralih ke sepatu Yonathan di kabinet dan mencibir.
Yonathan sepertinya memiliki kaki yang bau. ‘Aku tidak mau memakai sepatunya sama sekali. Lebih baik aku mengenakan sandal.’
Dia tahu bahwa teman sekelasnya akan menghadiri pertemuan malam ini. Sepertinya putri kecantikan di tahun kuliahnya dulu, juga akan hadir—Wendy Sorrell. Harvey sangat bersemangat.
…
Setelah Harvey meninggalkan villa, dia bersiul dan bersepeda menuju Hotel Platinum. Pertemuan reuni tersebut diadakan di sana, dia khawatir akan terlambat jika dia terlalu lamban.
Tiba-tiba, terdengar klakson mobil menggelegar. Sebuah Porsche berhenti di sebelah Harvey dan jendela mobil itu terbuka perlahan.
Dia melihat ibu mertuanya melepas kacamata hitam dan memandangnya dingin. Harvey menjadi kikuk.
Walaupun Lilian Yates adalah ibu mertuanya, dia terlihat seperti wanita tiga puluh tahun karena dia selalu menjaga penampilan dan kesehatannya. Dia terlihat anggun dan satu hal yang pasti bahwa dia memang sepintas sangat mirip dengan Mandy, sama-sama cantik.
Namun, dia melihat sekilas ke Harvey. Dia berucap dingin, “Dari mana kau dapat jas itu?”
Selama tiga tahun Harvey ke rumah Zimmer, orang yang paling dia takuti di keluarga Zimmer adalah Lilian. Mendengar itu, dia berkata dengan lembut, “Ibu, aku meminjamnya dari seorang teman...”
“Oh? Apa kau memiliki teman?” Lilian tersenyum kaku. Lalu berkata, “Seseorang bilang padaku apa yang telah terjadi di perusahaan hari ini. Karena kau tampak sangat tidak kompeten dalam melakukan sesuatu, pulang dan bereskan barangmu malam ini. Tanda tangani surat perceraian besok. Jangan khawatir, aku yang bayar tunjangan.”
Harvey langsung merinding, “Tapi... Bu... Aku sangat mencintai Mandy. Aku tidak bisa hidup tanpanya...”
Mendengar itu, Lilian tertawa dan berkata, “Tidak usah panggil aku ‘ibu’. Aku tidak pantas menjadi ibumu. Jika aku memang menjadi ibumu, aku yakin para leluhurku akan sangat frustasi.”
“Di samping itu, kau bilang mencintai anakku. Bagaimana bisa kau mencintainya tapi kau hanyalah orang tidak berguna? Apa kau sadar kau sudah menghancurkan masa-masa penting dalam hidup anak perempuanku selama tiga tahun ini?”
“Barusan saja, Don meneleponku. Dia bilang dia akan membayar jutaan dolar sebagai hadiah pernikahan asalkan aku memberinya restu dan memperbolehkannya menikahi Mandy. Kau tahu berapa banyak? Aku yakin kau tidak akan percaya.”
Bab 6
“Don?”
Harvey tertegun. Lalu dia tersenyum ‘Lelaki ini hanya anak jalanan yang dididik oleh York Enterprise. Hanya tinggal tunggu waktu untuk menendangnya keluar.’
“Ibu, aku tidak akan bercerai. Bahkan jika kami cerai, ini bukan urusanmu. Aku harap kau tidak ikut campur soal hubungan kami.” Harvey tertawa dan berkata sembari berlalu dengan sepeda listriknya.
“Harvey, kau bukan siapa-siapa!” Lilian tersulut amarah. Dia hampir saja mengejarnya dengan mobilnya. Namun, dia hanya bisa menahan marahnya dan segera pergi karena mulai banyak orang memperhatikan.
…
Mandy berjalan menuju meja resepsionis kantor di jam-jam pulang kerja.
Lalu dia melihat ada dua perempuan mengobrol sambil tertawa dan banyak pegawai yang memperhatikan mereka.
“Suami Nona Zimmer sangat tidak berguna. Dia bilang dia akan memberinya bunga mawar dari Praha. Beraninya dia bilang begitu? Apa dia tidak berkaca? Belum lagi dia mengendarai sepeda listrik, bahkan sandal yang dia pakai saja sudah rusak. Lelaki macam dia seharusnya di jalanan meminta-minta makanan...”
“Iya, aku tidak mengerti mengapa Nona Zimmer bisa bertemu lelaki macam dia!”
“Jika dia bukan lelaki tidak berguna, dia tidak akan menjadi menantu benalu!”
“Kalau itu aku, aku sudah pasti menceraikannya sejak lama...”
“Ada banyak sekali orang yang mengagumi Nona Zimmer di luar sana...”
Mandy tidak bisa berkata-kata.
“Kau...” Mandy menggigit bibir merahnya dan wajahnya memerah seketika karena menahan malu atas semua komentar yang dia dengar. Dia sangat malu.
“Nona Zimmer...” dua perempuan di meja depan itu terlihat sangat takut ketika menyadari ada Mandy di sana, “Kami berbicara sembarangan. Tolong jangan marah...”
“DIAM!” Mandy teriak dengan tubuh gemetar menahan amarah.
Matanya memerah dan hampir menangis. Mengapa dia harus memiliki suami yang tidak berguna?
Suami orang lain datang dari para elit bisnis atau keluarga kaya raya. Sedangkan suaminya hanyalah menantu-benalu-tidak berguna. Bukan hanya tidak dapat melindunginya, dia selalu membuatnya malu di depan orang lain.
Saat ini, telepon di meja resepsionis berbunyi. Si perempuan penggosip yang sedang takut itu menjawab telepon dan bilang, “Nona Zimmer, satpam bilang ada perusahaan logistik mengirimkan barang besar sepenuh muatan truk. Apakah diizinkan masuk?”
“Untukku?” Mandy kaget sejenak. Dia tidak membeli apapun, tetapi dia mengangguk mengizinkannya.
Segera setelah itu, masuklah seorang lelaki tampan dan elit mengenakan jas.
Dia berkata dengan santun, “Permisi, apakah anda Nona Zimmer? Ini adalah paket pengiriman ekspres global yang kami jalankan. Ada kiriman langsung dari Praha. Harap ditandatangani.”
“Praha?!” Mandy menyelesaikan tanda tangannya dengan terkejut. Selagi si lelaki tampan itu melambaikan tangan, beberapa kurir dengan sigap membawa kotak kayu yang sangat indah, berkualitas tinggi dan meletakkannya di lobi.
Di atas kotak itu telah tersematkan kristal yang cemerlang dan gemerlap disorot oleh sinar lampu.
Semua pegawai di sana terpukau oleh keindahan kotak tersebut.
“Wow! Apa ini dari Praha?”
“Dan kotaknya sangat mewah dan indah, apa ya di dalamnya?”
“Nona Zimmer, bisakah anda membukanya dan memperlihatkannya pada kami?”
Terdapat banyak pegawai wanita di perusahaan periklanan. Saat ini, semua pegawai sangat menanti-nantikannya dengan mata berbinar.
Walaupun Mandy menerka-nerka, dia meminta lelaki itu untuk membuka kotak tersebut setelah melihat semua orang terpukau olehnya.
Kemudian, dalam beberapa detik, semua orang tercengang dan hening seketika beberapa menit.
“Ini…Ini bunga mawar dari Praha…”
“Apa kau yakin? Bukankan di berita sudah tersebar bahwa ada penurunan produksi bunga mawar di Praha tahun ini? Ada berapa banyak semua ini?”
Si lelaki tampan itu melihat para wanita di sana terpukau. Dia lalu tersenyum dan menunjuk ke buket bunga mawar itu. Lalu berkata, “Nona Zimmer, izinkan aku untuk memperkenalkan..”
“Mawar dari Praha. Kalian harus tahu bahwa ini adalah bunga-bunga terbaik di tahun ini.”
“Tapi, dari semuanya, bukanlah ini yang berharga, lihat...”
Untuk membaca versi lengkap 【Kekuatan Harvey York untuk Bangkit】di Goodnovel